Duka
Giling... bokep amat sih nih nama situs??? Isinya jijay bajaj bahasa planet semuah...
Anyway, kemaren adalah hari yang cukup mendung bagi gue... huhuhu... sangat konyol... karena gue banjir gara-gara ngeliat Adhita banjir di lab 1235...
Fyi, ada seekor burung kecil yang nyasar masuk lab gedung C... dan pas dia terbang eh malah nabrak kaca.. plukk!! jatuh de pusing-pusing... kakinya patah, ngga bisa terbang, kucluk-kucluk hanya melompat-lompat kesana kemari... dan FYI juga... sebenernya gue ngga bakal NGEH ada kejadian kaya gitu kalo si Adhita ngga tiba2 histeris melihat tu burung klepek-klepek mengenaskan di lantai...
Maka jadilah babak awal drama kita dimulai!
Adhita membawa burung kecil mungil ituh ke lab 1235 (sebuah lab SP di bilangan Fasilkom UI, halah!) dan dengan histerisnya menjerit-jerit pas tu burung loncat dan terbang dari tangannya.... Huahuehuiehauehauaheuahaha....
Adhita: "Aaaaaargh, dia terbang!!! Eeeeeiii, ya oloh!!!! Dia jatuh lagiiii!!!"
begitulah terus-menerus, gue ampe sakit perut dan sesak nafas gara2 ngetawain Adhita... pokoknya suasana lab cukup heboh dengan adegan wanita-wanita (Adhita dan Dikey) mengejar burung yang bandel banget tu 'n gue dan Planius tertawa histeris.
Hingga akhirnya di satu moment pentiiing....
Pluk! Burungnya nabrakin jendela lab....dan jatuh... dan kita semua makin histeris (well, for me it was hysterical laughter but for Adhita n Dikey it was hysterical screamin, bwahuahauehaua) dan akhirnya memutuskan untuk melepas tu burung ke luar jendela. GOOD IDEA! Jadi gue ngeliatin Adhita membuka jendela dan dengan harapan tinggi tampaknya wanita yang satu itu melempar sang burung keluar, saudara-saudara!!! Tega ngga seeeh???
Gue akhirnya diem dan mngambil nafas panjang gara-gara cape ketawa mulu... sigh... dan bersiap-siap untuk meninggalkan lab 1235... sampai ketika gue mendengar... Adhita nangis... "Huhuhuhu, eh dia matii... huhuhu"
Tziiing....
Gue, Planius dan Dikey seketika ber, "HAH????"
Dan akhirnya gue ngeliat Adhita sudah mendekap burung itu lagi di tangannya... dan suasana haru pun dimulai. Well, jujur aja, pas gue denger Adhita bilang tu burung dah mati, reaksi spontan gue yang pertama adalah... ketawa ampe guling-guling! Koq ni masalah ngga selese-selese yaa??? Doooh!
Tapi berhubung gue adalah insan manusia yang lemah lembut lagi penyayang... unbelievably gue ikutan mewek.... huhuhu... memalukan... abisnya Adhita pake nangis segala sih T___T kan gue jadi ikut sedih... *hit my own head with a book*
THE END
---------------------------------------------------------------------
Anyway, ni topik baru, tapi gue baru menyadari bahwa gue melakukan kesalahan fatal selama bertahun-tahun.... damn! Ternyata yaa... pas gue baca akte kelahiran gue, gue ituh lahir di JAKARTA!!! Bukan MEDAN!!! Ya ampuuuun, giliiing, gue nulis tempat dan tanggal lahir tuh senantiasa Medan, 9 Juli 1984.... Mengapa ini bisa terjadi padaku???? Aaaargh!!!
Anyway, kemaren adalah hari yang cukup mendung bagi gue... huhuhu... sangat konyol... karena gue banjir gara-gara ngeliat Adhita banjir di lab 1235...
Fyi, ada seekor burung kecil yang nyasar masuk lab gedung C... dan pas dia terbang eh malah nabrak kaca.. plukk!! jatuh de pusing-pusing... kakinya patah, ngga bisa terbang, kucluk-kucluk hanya melompat-lompat kesana kemari... dan FYI juga... sebenernya gue ngga bakal NGEH ada kejadian kaya gitu kalo si Adhita ngga tiba2 histeris melihat tu burung klepek-klepek mengenaskan di lantai...
Maka jadilah babak awal drama kita dimulai!
Adhita membawa burung kecil mungil ituh ke lab 1235 (sebuah lab SP di bilangan Fasilkom UI, halah!) dan dengan histerisnya menjerit-jerit pas tu burung loncat dan terbang dari tangannya.... Huahuehuiehauehauaheuahaha....
Adhita: "Aaaaaargh, dia terbang!!! Eeeeeiii, ya oloh!!!! Dia jatuh lagiiii!!!"
begitulah terus-menerus, gue ampe sakit perut dan sesak nafas gara2 ngetawain Adhita... pokoknya suasana lab cukup heboh dengan adegan wanita-wanita (Adhita dan Dikey) mengejar burung yang bandel banget tu 'n gue dan Planius tertawa histeris.
Hingga akhirnya di satu moment pentiiing....
Pluk! Burungnya nabrakin jendela lab....dan jatuh... dan kita semua makin histeris (well, for me it was hysterical laughter but for Adhita n Dikey it was hysterical screamin, bwahuahauehaua) dan akhirnya memutuskan untuk melepas tu burung ke luar jendela. GOOD IDEA! Jadi gue ngeliatin Adhita membuka jendela dan dengan harapan tinggi tampaknya wanita yang satu itu melempar sang burung keluar, saudara-saudara!!! Tega ngga seeeh???
Gue akhirnya diem dan mngambil nafas panjang gara-gara cape ketawa mulu... sigh... dan bersiap-siap untuk meninggalkan lab 1235... sampai ketika gue mendengar... Adhita nangis... "Huhuhuhu, eh dia matii... huhuhu"
Tziiing....
Gue, Planius dan Dikey seketika ber, "HAH????"
Dan akhirnya gue ngeliat Adhita sudah mendekap burung itu lagi di tangannya... dan suasana haru pun dimulai. Well, jujur aja, pas gue denger Adhita bilang tu burung dah mati, reaksi spontan gue yang pertama adalah... ketawa ampe guling-guling! Koq ni masalah ngga selese-selese yaa??? Doooh!
Tapi berhubung gue adalah insan manusia yang lemah lembut lagi penyayang... unbelievably gue ikutan mewek.... huhuhu... memalukan... abisnya Adhita pake nangis segala sih T___T kan gue jadi ikut sedih... *hit my own head with a book*
THE END
---------------------------------------------------------------------
Anyway, ni topik baru, tapi gue baru menyadari bahwa gue melakukan kesalahan fatal selama bertahun-tahun.... damn! Ternyata yaa... pas gue baca akte kelahiran gue, gue ituh lahir di JAKARTA!!! Bukan MEDAN!!! Ya ampuuuun, giliiing, gue nulis tempat dan tanggal lahir tuh senantiasa Medan, 9 Juli 1984.... Mengapa ini bisa terjadi padaku???? Aaaargh!!!
Comments