Posts

New Year New Perspective

I am now in the second year of being a manager in my office. A decision that I hope my bosses wouldn't come to regret. Hahaha. But they offered me a challenge of series of KPIs so that I have the chance to become a Senior Manager. Lets see if I am up for it or not. But firstly, I joined a very interesting and helpful series of training from Asiaworks starting in last January. I think the training got bad reviews from somewhere in the internet, but I didn't read it so far because I think people are entitled to their opinion. But for me, the trainer (and its trainings) helped me to look at things at new perspective. That is the most impactful lesson of the training. It raised my level of self awareness and helped me to explain why I did things the way I did. So I can change it if I thought it wasn't effective. Very cool experience of a training. Also, i know more people that I can possibly know in the span of two months. Various people of various background, e.g. play a...

My day of Hunting

I just found out that I drafted this post almost 4-5 years ago ------- Hari ini, dan hari-hari sebelumnya, again I have nothing to do in particular at my office. Alhasil, gue jadi browsing-browsing dengan gagah berani, menyelip sana-sini di antara koneksi internet klien gue yang menggemaskan. Lucu amat tu internet, ngeblokir situs tergantung mood, detik ini semua lokal bisa tapi internasional ngga bisa, trus 5 menit kemudian, lokal dan internasional sebagian doang yang bisa.. AAARGH.. emosi jiwa sayah.. Anyway, setelah browsing-browsing ke www.80spurple.com akhirnya gue kepikiran buat belanja online cara tradisional. Dimulai dengan iseng-iseng ngeliatin butik online temen kantor gue ( www.beliyuk.com ) yang tas-tasnya luthu-luthu, akhirnya berimbas ke google dengan keyword " jual harlem beat " HEHEHEHEHE. Seru juga tawar-menawar ma orang ngga dikenal via email dan sms. Rata-rata ngasi harga Rp 9000 - Rp 10.000 per buku belum termasuk ongkos kirim. Mahal amat yah....

Just a quick update

It's only days before I turned 30. The sacred number, or like one of my friends like to put it, the wizardry age.. "There's a legend in the internet if you stay virgin on 30, you're becoming a wizard." Huh O_o Anyway, apparently since the last time I checked in to this blog, I've been to several places, traveled to see new people and experienced new culture. Let's see.. some of my notable journeys Hong Kong and Thailand in November 2013 An enjoyable trip, mostly doing girly things, we shop, we eat, we laugh, we got lost.. HAHAHAHAHA.. Hong Kong is a nice place, we met with a couple of old people, took pictures of them, listened to their stories, exchanged kisses on the cheek multiple times (why??), tried every single means of transportation, love it. Macau is as amazing as Hong Kong, cooler and fancier of course. I didn't dare to step into the casinos for the fear of getting rejected at the front door due to my youthful and innocent face (yuck...

Ayam Suwe

A couple of months ago (seemed seriously like YEARS ago), I was involved in an engagement, nope, not the one prior to any wedding ( I wishhhh! ), but a project engagement. The time period was typically short, one month and extended into another month. But hell if that was the first time (in a really long time) I felt like jumping out of my 35th floor office cubicle.. not to the ground, mind you, but rather jumping into an embrace of a gentleman ( halahhh ). Yeah, anyway, in this so called time-period of the project, semangat nasionalisme gw sangat membara dan I ended up staying at office real late, mostly at 11 PM, but it is not rare that I went home nearing dawn ( okeh, lebay ). It's all up to my wallet situation, really. When me having no shit, I insisted to go home at 11 PM since it was the last train to catch up. Standard conversation with the cab driver Supir: Malem, Mba. Mau dianter ke mana? Gw: Malem, Pak. Ke stasiun Sudirman ya. Supir: Loh? Malem-malem gini masih ada...

Post Travel Effect. Toraja edition

Aigoo... berhubung di luar sana masih macet parah, mari melanjutkan cerita perjalanan tahun lalu, yuk. Seusai makan Palu Basa.. berangkatlah kita ke Toraja. Fyi, seingat saya, perjalanannya itu memakan waktu 8 jam yah ( totally blank ) dengan menggunakan bus-bus yang tersedia di berbagai titik di Makassar. Rombongan saya waktu itu memilih Bus Litha yang pangkalannya terletak di jalan di depan sebuah mall yang saya juga lupa namanya. Hahahaha. Harga tiketnya (again, kalo ngga salah) 120 ribu Rupiah, beda tipis dengan yang versi exclusive apalah-apalah yang menyediakan ruang kaki lebih lebar (150 ribu, uhm no thanks). Sepanjang perjalanan tidur, hanya sesekali diselingi rasa puyeng karena bus terasa berputar-putar menaiki gunung. Tiba di Rantepao sekitar jam 6 pagi. So sweet . Perbedaan cuaca benar-benar jomplang berhubung kita baru panas-panasan di Tanjung Bira, kali ini di Tana Toraja udaranya sejuk macam di Puncak siang-siang. Yang paling sweet adalah di sepanjang perjalanan banya...

Post-Travel Effect. Makassar edition

Image
Sambil nunggu ujan reda, nulis ah.. Akhir tahun lalu I got the impulse to visit South Sulawesi area. I've been there in 2010, tepatnya ke Makassar and Sorowako, but secara itu assignment dari kantor, ya biasa aja. Akhirnya pas lagi iseng nyusun trip dengan kawan, tercetuslah nama kota Toraja yang terkenal dengan acara penguburannya yang aduhai. So, kita beli tiket Merpati dan Citilink di tengah tahun yang ujung-ujungnya ngeluarin duit sampe 1.2jt lalu menangis darah pas tau Airasia buka jalur penerbangan baru DANNNN harga tiketnya pp ngga nyampe 400rebu. Bedebah! Anyway, let's bygone be bygone. Duit yang keluar jangan ditangisi, lebih baik lembur ditingkatkan biar balik modal. HAHAHAHA. Kesan pertama di Makassar waktu 2010 ternyata saya rasakan juga di 2012, yaitu.. PANAS naudjubillah OMG! Ngga ada setengah menit keluar dari pesawat, langsung berasa terik mentari membakar kulit. Keluar airport, setelah gugel sana-sini, diambil kesimpulan kalo ke tengah kota bisa ngangko...

Drama

Happy New Year, kawan! Masih dalam semangat blogging dalam bahasa Nusantara, saya masih akan mengusung posting kali ini bertema drama dan pertemanan *halah* dengan mayoritas menggunakan Endonesia. Kapan itu yah di social media saya pernah ngomong kalo, " I need drama in my life " saking basi dan plain -nya hidup saya kala itu (kek kali ini ngga ajah). Tapi sejujurnya, saya tidak suka drama. Sebisa mungkin saya menghindar jauh-jauh dan mengucap kata, "pahit, pahit" kalo sedang ada drama di sekitaran saya. Mengapa? Karena kapasitas memori saya terbatas. Itu aja sih. Hahahaha. Percayalah kawan, saya adalah orang terbaik dalam menyimpan rahasia (mostly) soalnya pasti langsung lupa besoknya. Kekekekekekeke. Drama paling menyenangkan yang saya sukai adalah yang ngga drama-drama amat. Misalnya, kemarin waktu jalan-jalan ke Makassar dan Liukang, tiba-tiba saya mengidam ingin makan pisang goreng. Ih, pas sampai di pulau, beneran looohhhhh disediain sama yang punya pen...